OJK Lakukan Analisis Dampak Eskalasi Konflik Iran dan Israel
PerdanaNews Jabar, – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan analisis awal mengenai dampak eskalasi konflik Iran dan Israel selama akhir pekan terakhir terhadap industri asuransi di Indonesia.
Iwan Pasila, Deputi Komisioner Asuransi, Penjaminan, dan Pengawasan Dana Pensiun OJK, menyatakan secara tidak langsung konflik Timur Tengah antara Iran dan Israel diperkirakan akan berdampak pada industri asuransi.
“Jadi kemungkinan besar proses penjualan produk perusahaan asuransi akan semakin sulit, dengan tantangan yang cukup besar sehingga hal ini harus diwaspadai oleh perusahaan asuransi,” kata Iwan kepada media, 20 April 2024.
Iwan menambahkan, untuk produk asuransi yang berkaitan dengan investasi pasar saham perlu diperhatikan jenis atau produk saham yang akan dibeli.
“Kemudian obligasi, kalau obligasinya masih di atas, lama-kelamaan nilai pasarnya akan rendah, jadi turun terus, sehingga nilainya berubah. Perusahaan asuransi mudah-mudahan melihat bagaimana cara membayar kewajiban ketika jatuh tempo, ini sangat perlu diperhatikan oleh pihak asuransi. perusahaan,” tambahnya.
Namun secara keseluruhan, posisi industri asuransi saat ini cukup kuat, namun tetap perlu mempertimbangkan dampak samping ketegangan Timur Tengah jika terjadi peperangan langsung.
“Kalau terjadi perang, sepertinya akan ada wilayah laut yang tertutup sehingga kapal tidak bisa berlayar sehingga menambah biaya. Jadi, dampaknya baik langsung maupun tidak langsung perlu diperhatikan industri keuangan,” kata Iwan.
Saat ini OJK belum menyusun langkah antisipatif terhadap dampak Timur Tengah. Namun OJK akan berkoordinasi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk memantau dampaknya dan memutuskan tindakan apa yang perlu dilakukan jika diperlukan. *
Editor: Mas Bons
